Skip to main content

Jurus Anti Rugi Hidup di Era Digital!

 


  
Sumber : Doc.Pribadi/irerosanaullail
 

Rugi banget kalau kita hidup di era digital dengan segala kemajuan dan kemudahan dalam berbagai hal tapi kita malah memilih rebahan di rumah dan menjadi penonton serta penikmat dari buah kemajuan tersebut.

Kenapa tidak mencoba mengambil peran dan memaksimalkan diri di era ini?! Mulai berbisnis contohnya. Era digital bisa dibilang sangat ramah kepada para pebisnis. Maraknya sosial media serta keberadaan aneka marketplace memudahkan para pelaku bisnis pemula untuk memasarkan produk-produknya. Tentunya kesempatan ini amat sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.

Salah satu bisnis yang cukup diminati di era digital adalah kuliner. Bisnis kuliner digadang-gadang tidak akan pernah mati. 271 juta jiwa penduduk Indonesia butuh makan untuk melanjutkan hidup. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis kuliner akan senantiasa panjang umur.

So, tidak ada salahnya jika kita juga melirik bisnis ini. Masalahnya adalah, apa yang ingin dijual? Di sini saya jadi teringat perkataan Pandji Pragiwaksono “sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik”. Dari seluruh bisnis kuliner yang sudah ada kita ditantang untuk menghadirkan produk yang sedikit lebih berbeda dari yang lain.

Beruntungnya, kita hidup di era di mana informasi sangat mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Contoh, coba saja buka browser di Hp atau laptop lalu ketik snacks-desserts.id maka akan mucul aneka ide kreasi masakan yang bisa di gunakan untuk memulai bisnis. 

Tampilan dari website snacks-desserts.id


 

Dengan background warna purple, website ini sangatlah eye catching dan mengingatkan kita dengan salah satu perusahaan food and baverage : Mondelez.

Yup, website ini memang dikelola oleh PT Mondelez Indonesia. Jadi bisa dibilang, resep-resep di website snacks-desserts.id sudah teruji dan terpercaya. Kita juga bisa memperoleh aneka resep dari para chef terkenal seperti ; Chef Henji Wong, Chef Yackikuka, Chef Norman Ismail serta Chef Ronald Prasanto hanya dengan mendaftar menjadi member secara gratis.

Tampilan dari website snacks-desserts.id

Bingung?!

Itulah yang dirasa ketika sudah masuk dan melihat seluruh resep. Di dalam website tersebut terdapat aneka macam resep mulai dari menu utama, makanan penutup, camilan serta minuman. 

Tampilan resep pada snacks-desserts.id sendiri didasarkan pada beberapa kategori seperti ; resep populer, resep berdasarkan kategori, inspirasi resep hidangan serta resep berdasarkan produk favoritmu.

Pembagian kategori tersebut tentunya memudahkan pembaca serta calon pelaku bisnis untuk menemukan resep sesuai kebutuhannya. Misalnya saja, bagi mereka yang ingin membuat bisnis camilan maka bisa langsung klik “inspirasi resep hidangan lalu pilih “camilan” lalu klik “lihat semua” maka seluruh resep camilan akan muncul. 

Duh, bingung nggak, binggung nggak?! Bingunglah, masa engga’..... hehehe

Yang awalnya bingung soal ide bisnis kuliner sekarang malah tambah bingung karena saking banyaknya pilihan. Tapi, tak ada salahnya mencoba beberapa resep untuk menemukan camilan mana yang paling cocok dengan karakter bisnis yang ingin kita bangun. Tentu saja ada hal lain yang harus diperhatikan ketika mempertimbangkan dan menentukan jenis camilan yang ingin dijual seperti diantaranya: sasaran pasar, besarnya modal serta ketersediaan bahan baku. Setelah menemukan resep yang cocok maka kita bisa mengujicoba lagi sebelum pada akhirnya benar-benar diluncurkan ke pasaran.

Yang menarik dan berbeda dari snacks-desserts.id adalah, seluruh resep sudah dikolaborasi dengan produk – produk mondelez yang tentunya sangat familiar dan mudah didapat di mana saja seperti Oreo, Kraft Ceddar, Biskuat, Cadbury, Toblerone, Ritz serta Chip Ahoy. Dalam membangun bisnis, kemudahan untuk memperoleh bahan baku menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Sementara brand kuat yang telah melekat kepada bahan tersebut menjadi bonus tersendiri. Tentunya pembeli akan lebih tertarik dengan produk makanan yang bahan dasarnya sudah terpercaya, bukan?

So, apa lagi yang ditunggu. Dunia ini berputar lebih cepat dari yang kita duga. Stop bermalas-malasan apalagi memupuk keraguan. Ambil langkah pertama dan coba! Ketakutan dan keraguan akan menghilang dengan sendirinya ketika kita sudah berani memulainya! 

ssttt....diem-diem saya juga sering mengintip dan mencoba resep-resepnya di rumah, lho! :)

Ini salah satu hasilnya :

sumber : dok.pri/irerosanaullail




Comments

Popular posts from this blog

Sentilan Kumpulan Puisi Ublik Karya Ono Sembunglango

Puisi bukan hanya soal keindahan tata bahasa dan olah kata. Puisi mempunyai pencipta yang olehnya terdapat kedalaman rasa. Ini bukan soal data, tapi karya yang dilahirkan dari perpaduan antara kepekaan, perasaan mendalam dan kemampuan untuk menafsirkannya.  Setiap sastrawan melahirkan keresahan yang menyelubungi pikiran dan tubuhnya, sebagaimana Ono Sembunglango ketika melahirkan “Ublik” -yang merupakan kumpulan buku puisi pertamanya.  Meski bukan lahir dari daun lontar dan kertas Sinar Dunia, Ublik yang dikumpulkan melalui catatan media digital ini tetap menjadi sebuah catatan keresahan yang mewakili suatu masa. Pak Ono, mungkin begitu saja saya memanggilnya. Seorang yang saya temui dalam event blogger 2 Oktober 2024 lalu. Saya -yang bukan siapa-siapa dan baru dalam dunia blogger ini- tidak begitu banyak mengenal orang, dan saya tidak akan mengenal beliau andai kata teman sebelah saya tak menyebut kata Sutardji Calsoum Bahcri, sang maestro puisi mbeling. Ia bilang Sutardji ...

Mengendus Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Ada yang berubah dari wajah jurnalisme kita. Masyarakat di era ini membutuhkan kecepatan, berita harus diramu secara cepat kalau tidak mau ketinggalan. Tak dipungkiri wartawan kalah adu cepat dengan warga yang berada di tempat.  Soal kode etik mungkin mereka tak paham tapi kecepatan tentu tak diragukan. Siapa peduli dengan kode etik di jaman ini? Publik lebih menikmati video kejadian yang diambil para amatir dengan dalih originalitas. Soal akurasi tentu media juara, tapi kecepatan bisa jadi sebaliknya.  Sebenarnya hal seperti ini sudah bisa terendus dari belasan tahun lalu, saat di mana kemampuan handphone semakin di upgrade dan internet semakin dekat dengan masyarakat. Jurnalisme warga kala itu disambut sukacita sebelum pada akhirnya membuat tatanan dunia digital semakin chaos . Roma perubahan ini tentunya terendus media sedari lama, namun beda hal soal tanggapan. Ada yang bergerak cepat dan berupaya menyesuaikan diri tapi ada juga yang perlu lebih dulu mengkaji. Di luar cep...

Merayakan Ulang Tahun dengan Glamping di Puncak Bogor

  Laki-laki memang sulit ditebak. Dari sekian banyak tawaran hadiah ulang tahun yang saya tawarkan, suami justru memilih camping. Masalahnya, kami berdua bagai langit dan bumi, kutub utara dan selatan. Berbeda dalam segala hal termasuk memilih tempat liburan. Suami cenderung memilih tempat-tempat tenang, tidak banyak orang, dingin dan bisa beristirahat seperti camping dan hiking sementara saya lebih suka ramainya pasar, konser musik, serta wisata-wisata kota. Tapi karena ini soal hari jadi suami maka saya harus banyak-banyak mengalah. Yah bolehlah camping asal jangan dulu hiking . Sebenarnya sudah lama juga saya ingin menemaninya hiking tapi memang kondisi belum cukup baik dan saya belum berdamai dengan udara dingin. Kipasan satu jam saja saya tidak kuat apalagi menahan dinginnya gunung?! Lalu kami pun melakukan deal-dealan dan sampailah ke kata glamping. Istilah glamping belakangan cukup populer, bukan? Camping tapi glamor. Kalau camping kita masih harus repot-repot membawa...