Di malam ini aku tak dapat memejamkan mata
Terasa berat bagai diri terikat mimpi, woouwoo...
Kuingin satu, satu cerita, mengantarku tidur, biar 'ku
terlelap
Mimpikan hal yang indah, lelah hati tertutupi
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang
indah
Gelisah 'ku tak menentu, pikiran melayang (pikiran melayang)
Di benakku hanyalah ada lelah yang terasa
Dongengmu sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang
indah
Lagu di
atas pernah memanjakan telinga anak muda kisaran tahun 1999. Bila ada senyum
mengembang di wajah anda ketika membaca butiran syairnya, mungkin anda termasuk
orang yang saya maksud.
Lagu
berjudul Dongeng tersebut memang memiliki kekuatan kenangan yang kuat dalam
ingatan masing-masing orang. Berdurasi 3:58 detik, lagu yang dipopularkan oleh grup
band lawas Wayang tersebut berkisah tentang seorang anak yang gelisah dan sulit tidur dan berharap ada sebuah dongeng yang bisa menghantarkannya ke alam mimpi.
Wayang adalah sebuah grup band anak muda yang terbentuk tahun
1995. Single pertama mereka yang
berjudul damai sempat booming dan menghiasi radio-radio pada masa itu. Penampilannya tidak neko-neko apalagi norak
tapi sederhana. Yang membawa decak kagum kala itu adalah kehadiran
seorang Gilang Ariestya sebagai drummer dengan usia yang tergolong masih muda. Sontak Gilang menjadi idola, idaman sekaligus standar keberhasilan seorang anak khususnya dalam hal bermusik.
3 tahun
kemudian wayang kembali meluncurkan album berjudul Dongeng dengan cover kartun dan kemasan layaknya dunia
khayal Harry Potter. Lagu tersebut bukan hanya mampu menyusup di setiap
aktivitas anak muda tapi juga menjadi lagu wajib putar sebelum memejamkan
mata (baca: tidur).
Sumber : Wikipedia |
Tentu masing-masing kita punya kenangan sendiri bersama lagu
Dongeng. Dengan memutarnya mungkin bisa membantu kita mengurai kembali ada apa
saja yang terjadi di masa itu. Bila dilihat dari syairnya memang seperti lagu
galau tapi ceria, tapi saya yakin secara general
lagu tersebut mengingatkan kita akan keceriaan pada masa lalu.
Saya termasuk salah satu orang yang percaya bahwa setiap
lagu punya masanya sendiri-sendiri. Manusia berperan memadu-padankan suatu lagu
dengan suatu masa tertentu. Lalu terciptalah kenangan dalam sebuah lagu. Cara
praktis yang sering dilakukan orang untuk meminang lagu adalah dengan sengaja
memutarnya pada aktivitas tertentu, seperti misalnya dalam sebuah perjalanan.
Lagu ini melejit ketika saya masih duduk di bangku
Sekolah Dasar. Biarpun tidak ada momen
tertentu atau orang tertentu yang saya ingat melalui lagu ini tapi, setiap
mendengarnya selalu saja ada aura masa itu yang kembali menyusup dalam ingatan
saya. Setidaknya aura itu bisa membuat saya tersenyum-senyum sendiri.
Mengenang lagu bukan bukti bahwa kita gagal move on justru itu bisa menjadi sumber
inspirasi atau mengembalikan semangat hidup. Jadi lagu apa yang menemani anda
hari ini, lagu itulah yang akan menjadi lagu kenangan anda kelak. Bila misal lagu
‘sakitnya tuh di sini’ yang tengah diputar dalam mp3 anda, bisa diperkirakan sendiri
bagaimana rupa lagu itu 10 atau 20 tahun lagi.
Noted : Spesial buat seseorang yang suka sama lagu ini.
Comments
Post a Comment