“Woooooohoooo.......!”
Nuri berteriak. Mobil
Erlang melucur semakin garang. Dilihatnya Nuri berdiri, merentangkan ke dua
tangan, merasakan kebahagiaan bersama terpaan angin yang tengah menubruknya.
“Esook saya menikaaaaah.......!
Nuri tak henti-hentinya
berteriak. Erlang menekan gas semakin
dalam. Mobil mereka meliuk mengikuti jalan menuju puncak yang berkelok-kelok.
“KAAAKAAAAAK....AWAAAAS......!
Nuri berteriak.
Sebuah tikungan tajam menanti
mereka. Erlang berusaha menguasai kemudi, tapi meleset.
“Aaaaaaaaaaa......!”
Mobil Erlang menabrak pembatas jalan, terjun bebas.
“Nuriiiiiiiiii........!
Erlang terbangun.
Keringat dingin mengucur
deras dari seluruh tubuh Erlang. Nafasnya memburu. Teriakan Nuri masih membekas
dalam ingatan Erlang. 11 November, hari
ini tahun lalu, seharusnya adiknya bersanding dipelaminan.
Erlang meronta,menangis.
Comments
Post a Comment